Bagaimana Mengatur Manajemen Keuangan Forex
Manajemen
Modal (money management) dalam artian finansial adalah sebuah proses penempatan
modal di masa kini dan perencanaan modal di masa datang. Proses penempatan
manajemen modal tersebut, lama-kelamaan mengalami evolusi dan terus
menyesuaikan diri dengan wadahnya sehingga akhirnya memiliki banyak keragaman
persepsi.
Tipe-tipe Manajemen Modal
Metode
Manajemen Modal memiliki banyak variasi, namun umumnya metode yang ada paling
tidak masuk dalam dua katagori, yakni “add winning” or “add loosing”. Menambah
pada posisi untung, jika tidak menggunakan asumsi penggandaan naik (doubling
up) maka pilihan jatuh pada Pyramiding. Dan jika manajemen modal menggunakan
prinsip tersebut, maka pilihan jatuh pada metode Anti Martingale. Dan Menambah
pada posisi rugi, akan masuk dalam dua katagori manajemen modal. Menggunakan
prinsip penggandaan menurun (doubling down) maka jatuh pada katagori
Martingale, dan jika tidak menggunakan prinsip tersebut, maka pilihan manajemen
modal jatuh pada Averaging.
1. Martingale
Martingale
dapat diartikan sebagai proses mendapatkan keuntungan sekaligus menutup
kerugian dari transaksi sebelumnya dengan keuntungan pertama dari transaksi
selanjutnya, melalui penggandaan modal.
Sehingga,
setiap kali nilai manajemen modal menurun, ukuran transaksi selanjutnya
meningkat. Dengan kata lain, manajemen modal Martingale memilki karakter dasar ;
resiko meningkat sesuai dengan meningkatnya kerugian. Jika seorang trader mengalami
kerugian dalam satu kali perdagangan, maka ukuran lot dalam perdagangan kedua
harus meningkat, dalam hal ini menjadi 2 lot. {break}.
Cara kerja manajemen
modal Martingale akan menjadi seperti ini:
- 1 lot transaksi loss x 50 points = -$500
- 2 lot transaksi loss x 50 points = -$1,000
- 4 lot transaksi loss x 50 points = -$2,000
- 8 lot transaksi loss x 50 points = -$4,000
- 16 lot transaksi profit x 50 points = +$8,000
- Total lot = 31
- Total Loss = -$7,500
- Total Profit = +$8,000
- Net Profit/ Loss = $500
- Total Equity = $50,500
Metode
manajemen modal Martingale hanya membutuhkan sekali kemenangan dalam sekian (n)
kali perdagangan, untuk menutupi seluruh kerugian akibat perdagangan sebelumnya
dan sekaligus meraup keuntungan. Contoh manajemen modal diatas membahas bahwa
pada transaksi kelima, anda memperoleh keuntungan sebesar $8,000 untuk 8 lot
yang berarti profit bersih sebesar $500 setelah 4 kerugian berurut.
2. Anti
Martingale
Dari namanya,
metode manajemen modal ini sudah menjelaskan posisinya. Secara kontras dengan
Martingale, Anti Martingale tidak akan menggandakan posisi ketika mengalami
kerugian. Penambahan hanya terjadi jika posisi dalam keadaan untung. Jadi,
resiko manajemen modal akan ditingkatkan sesuai dengan peningkatan keuntungan,
tujuannya adalah agar keuntungan yang dicapai semakin tinggi.
Keunggulan
yang bisa kita ambil dari manajemen modal ini adalah potensi Anti Martingale
dalam menciptakan keuntungan bola salju. Semakin jauh perjalanan semakin besar
keuntungan.
Kelemahannya
akan muncul ketika harga mengalami konsolidasi atau reversal. Jika tidak cepat
dintisipasi, akumulasi keuntungan manajemen modal tersebut dengan cepat bisa
surut
3. Cost
Averaging
Definisi
paling mudah bagi metode manajemen modal ini adalah “menambah pada posisi
rugi”. Sekilas, metode manajemen modal ini memiliki kemiripan yang sangat
dengan Martingale Averaging, karena keduanya menitik beratkan penambahan posisi
pada saat transaksi sebelumnya mengalami kerugian.
4. Pyramiding
Manajemen
modal Pyramiding, adalah kebalikan secara total dari metode Cost Averaging.
Yakni; “menambah pada posisi untung”. Manajemen modal seorang trader
mengalokasikan dananya sebesar $10,000 untuk trading EUR/USD, dan membeli 2 lot
diharga 1.2900, dan akan kembali membeli 2 lot jika harga Euro mencapai 1.3000,
dan seterusnya, maka Devy hanya membutuhkan 5 kali transaksi dengan trend
bergerak 400 poin untuk membuat return 200%.
Logika
dibalik Pyramiding adalah jika pasar bergerak sesuai dengan yang diharapkan,
maka kemungkinan besar trend sedang terjadi. Dan tambahan posisi perlu
dilakukan dengan harapan pasar akan meneruskan arah sesuai dengan trend, dan
manajemen modal ini bisa sangat powerful dalam menciptakan keuntungan. Namun
bagaimanapun, setiap metode manajemen modal memiliki kelemahan tersendiri.
Pyramiding bisa juga mengecewakan jika harga bergerak tidak sesuai dengan
perkiraan atau harapan sebelumnya.{break}
5. Fixed
Fractional Position Sizing
Manajemen
modal jenis ini beserta variasinya merupakan metode yang pernah terbanyak dan
paling direkomendasikan oleh trader profesional dan mungkin kita disadari atau
tidak telah menggunakan metode manajemen modal ini sejak lama. Secara
sederhana, Manajemen modal Fixed Fractional method adalah penentuan ukuran
posisi secara tetap (fixed) berdasarkan persentase manajemen modal tertentu
dari jumlah jumlah modal.
Review
- Manajemen modal berkaitan dengan resiko untuk setiap transaksi.
- Ada dua jenis konsep manajemen modal yaitu berdasarkan transaksi terakhir dan berdasarkan ekuiti.
- Jenis manajemen modal pada umunya menambah posisi pada saat untung atau rugi dengan jumlah lot tetap atau dengan penggandaan.
- Melalui Fixed Fractional Anda dapat memilih persentase resiko yang ingin digunakan.
- Semakin tinggi persentase resiko terhadap ekuiti, semakin sedikit transaksi rugi yang mampu Anda terima.
Leave a Reply